KabarBandung – Dengan berkembangnya penyebaran Covid-19 yang ada di Kota dan Kabupaten Cirebon menjadi perhatian khusus oleh Satpol PP Jawa Barat untuk melakukan pengawasan dan melakukan operasi penegakan protokol kesehatan melalui Operasi Bhakti Praja dan Operasi Praja Wibawa dikedua wilayah perbatasan Kota dan Kabupaten Cirebon yang berkolaborasi dengan pihak TNI POlRI serta Satpol PP Kota dan Kabupaten cirebon, serta dari pihak Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan masing-masing wilayah, Minggu (30/05/2021).
Diketahui jika saat ini status Kota Cirebon berada dalam zona merah dan menjadi satu-satunya daerah di Provinsi Jawa Barat yang masuk dalam status zona merah.
Kasatpol pp Jabar Ade Afriandi mengatakan, sebagai pelayanan pemerintah Provinsi Jawa Barat di wilayah perbatasan Kabupaten dan Kota Cirebon disediakan rapid antigen oleh pihak Dinas Kesehatan.
“Siapapun yang melintas ke batas wilayah tersebut, kita tidak membatasi dengan artian siapapun yang melintas baik itu asal kota ataupun kabupaten semua kita giring untuk melakukan rapid antigen yang difasilitasi oleh pemerintah provinsi jawa barat” ungkapnya.
Selama 2 hari berturut-turut operasi dilakukan dengan stasioner non yustisi yang menitik beratkan pada pengendara roda dua maupun roda 4 diperbatasan Kabupaten dan Kota Cirebon.
Pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan pada sejumlah perbatasan di Kota Cirebon yakni tepatnya di depan kantor Bakorwil Jawa Barat Jalan Krucuk, Jalan Tuparev, Kecamatan Kesambi. Sedangkan untuk wilayah perbatasan Kabupaten Cirebon dilaksanakan di Jalan Tuparev Kecamatan Kedawung.
Jumlah yang berhasil melakukan rapid antigen di Kota Cirebon tepatnya di Kecamatan Kesambi berjumlah 69 orang dengan hasil 68 dinyatakan negatif dan 1 reaktif. Sedangkan di wilayah Kabupaten Cirebon yakni di Kecamatan Kedawung sejumlah pengendara dilakukan rapid antigen berjumlah 104 dan hasilnya semua negatif.
“Dari hasil rapid antigen yang kita lakukan berjumlah total 173 baik di Kota dan Kabupaten Cirebon hanya satu yang reaktif,” ucap dia.
Sementara itu, dijelaskannya untuk kegiatan rapid antigen hari ini dilanjutkan di pasar Keramat dengan operasi stasioner non yustisi pihaknya menemukan 1 orang yang reaktif ditempat yang bersamaan di Area Gerbang Komperta Kalikoa Kabupaten Cirebon.
“Hari ini kita lakukan Operasi Non Yustisi dimulai pada pukul 9 dan selesai pada pukul 11.30 siang, yang melakukan RTA sebanyak 168 dengan hasil negatif dan hanya satu orang dinyatakan reaktif,” ungkap dia.
Semua ini sebagai bentuk upaya untuk menekan kasus Covid 19 yang ada di Jawa Barat sekaligus memberikan pelayanan dalam memberikan fasilitas rapid antigen serta memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat khususnya Kota dan Kabupaten Cirebon
“Kami melakukan semua ini sebagai bentuk upaya untuk menekan kasus Covid 19 yang ada di Jawa Barat sekaligus memberikan pelayanan dalam memberikan fasilitas rapid antigen serta memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat khususnya Kota dan Kabupaten Cirebon, semoga dengan upaya ini pemerintah Provinsi Jawa Barat bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Jawa Barat,” ucap dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Agus Mulyadi menjelaskan meningkatnya masyarakat yang terpapar Covid-19 di Kota Cirebon setelah adanya mudik lebaran dan tergolong klaster keluarga.
“Memang kasus membludak setelah mudik lebaran dan semua kasus rata-rata dari klaster keluarga,” tutup dia.